Minggu, 28 Juli 2013

SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA CREDIT UNION (CU) ABADI AJIBATA ( Unika Santo Thomas Medan)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
                        Kas dalam neraca merupakan aktiva yang paling likuid,  karena hampir setiap transaksi yang dilakukan oleh fungsi yang berwenang atau yang terkait di dalam perusahaan maupun dengan pihak luar yang sebagian besar akan mempengaruhi kas. Selain itu kas bersifat mudah di pindah tangankan sehingga kas merupakan aktiva yang rawan, karena mudah digelapkan dan dimanipulasi. Keadaan ini akan mendorong perusahaan untuk melakukan penataan pada sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang meliputi beberapa aspek yang saling berkaitan. Permasalahan yang dihadapi dalam perusahaan semakin beragam khususnya terhadap kas, pada bidang ini kerawanannya sangat tinggi. Maka diperlukan prosedur-prosedur pengendalian intern terhadap kas yaitu harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab mengenai transaksi kas dan penyimpanan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas.
            Kas sangat penting artinya karena, menggambarkan daya beli dana dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan. Kas juga begitu penting karena, perorangan, perusahaan, bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi likuiditas yang memadai, yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat beroperasi.
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum dalam suatu perusahaan. Kas memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian maupun pengendalian dalam menunjang operasional perusahaan sehari-hari. Pengendalian intern terhadap kas sangat mutlak diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar, tidak mengalami kemacetan dan kerugian.baca selanjutnya
Suatu perusahaan menerapkan sistem pengendalian intern sebagai penunjang dalam menjalankan usahanya. Sistem tersebut disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masing-masing perusahaan karena jenis dan bentuk perusahaan yang berbeda-beda. Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001:163).
Unsur-unsur pengendalian intern meliputi struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat dan karyawan yang sesuai dengan tanggungjawabnya. Aktivitas pengendalian intern terdiri dari otorisasi transaksi, pemisahan tugas, supervisi, catatan akuntansi, pengendalian akses, dan verifikasi independen.  Pengendalian intern kas pada prinsipnya dilakukan dengan memisahkan fungsi operasi, penyimpanan dengan fungsi akuntansi. Fungsi operasi memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan.Setiap bagian memiliki otorisasi dari pimpinan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas. Pembagian tugas yang jelas dapat mengurangi kesempatan bagi pegawai untuk melakukan penyelewengan atau penyalahgunaan kas. Sistem pengendalian intern kas meliputi pemisahan tanggungjawab dan praktik- praktik yang sehat serta kecakapan dari pegawai yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
            Pada dasarnya masalah yang dihadapi pimpinan koperasi tidak berbeda antara koperasi pemerintah maupun swasta. Sistem pengendalian intern kas yang memadai dapat membantu manajemen untuk menemukan kesalahan dan mengamankan harta milik koperasi, sehingga penggelapan yang merugikan dapat diatasi. Bagi koperasi yang masih kecil, seorang pimpinan dapat langsung mengawasi segala sesuatu yang terjadi dalam koperasinya. Pimpinan yang merangkap sebagai pemilik koperasi dengan mudah mengendalikan hartanya dari kerugian-kerugian yang tidak semestinya terjadi sebagai sebagai akibat pemborosan maupun kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Dalam koperasi kecil, masih belum membutuhkan tingkat pengendalian yang memadai.
Setelah koperasi berkembang dan karyawannya bertambah banyak  transaksi semakin rumit, manajer menghadapi  kesulitan  dalam melaksanakan semua kegiatan. Selain itu, pembagian  tugas dan tanggungjawab serta wewenang untuk mengelola semua kegiatan usaha diperlukan, sehingga tercipta apa yang disebut dengan jenjang dalam kepemimpinan koperasi. Tujuan berdirinya koperasi adalah melayani anggota untuk mencapai kesejahteraan anggota dan mencari laba. Oleh sebab itu, diperlukan  adanya suatu pengendalian  intern yang dapat membantu pimpinan dalam menghadapi masalah.
Credit Union (CU) Abadi merupakan salah satu koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam dan masih memprioritaskan pengumpulan modal dari anggota. Modal koperasi bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela.
Berdasarkan penelitian sementara, Credit Union (CU) Abadi sejak berdirinya Tahun 1992 hingga 2011 mengalami pertumbuhan anggota yang cukup baik. Hal itu dapat dilihat dari aspek perkembangan anggota. Semakin berkembangnya anggota dari Credit Union (CU) Abadi membuat semakin dibutuhkannya pengendalian kas yang baik karena akan terdapat banyak suatu transaksi yang berhubungan dengan kas terjadi. Namun, secara kualitatif dalam hal penerapan sistem pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas Credit Union (CU) Abadi belum menerapkannya dengan baik.
Sistem pengendalian yang belum baik dapat dilihat dari struktur organisasi dimana masih belum adanya pemisahan tugas yang sebagaimana diketahui bahwa bagian administrasi keuangan tidak memisahkan tugas antara kasir dan akuntansi/ juru buku, bagian tersebut bertugas sebagai penerima uang masuk/keluar juga merangkap sebagai yang melakukan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan. Menurut keterangan yang diperoleh terdapat 2 orang bagian administrasi keuangan yang keduanya bertugas sebagai kasir maupun bagian akuntansi.  Bedasarkan hal tersebut yang menjadi masalahnya adalah dalam hal dilakukannya tugas fungsi akuntansi dan fungsi penerimaan/pengeluaran kas oleh karyawan yang sama. Hal ini akan memberi peluang bagi karyawan tersebut untuk melakukan kecurangan atau fraud terkait kas karena adanya kesempatan. Seperti adanya peluang untuk menyembunyikan kesalahan terkait kas atau tidak melaporkan adanya penerimaan kas karena kurangnya verifikasi kebenaran dan kelengkapan data akuntansi, seperti dokumen Slip Uang Masuk (SUM) hanya diarsip dibagian kasir.
Dilihat dari Susunan pengurus dan pelaksana Credit Union (CU) Abadi, ada juga terdapat seorang manajer otorisasi yang merangkap sebagai bendahara selaku yang menyimpan kas sebelum diserahkan ke bank. Dengan adanya hal demikian maka dapat dikatakan bahwa Credit Union (CU) Abadi belum efektif dalam hal pemisahan tugas antara fungsi otorisasi, pencatatan, dan penyimpanan.
Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : “SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA CREDIT UNION (CU) ABADI AJIBATA”.
                                                                                                                                                                  




1.2  Identikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat diidentifikasi masalah, dengan merumuskan pertanyaan sebagai berikut :
1.             Apakah Credit Union (CU) Abadi telah menerapkan sistem pengendalian intern kas sesuai dengan fungsi- fungsi pengendalian intern kas dengan baik?
2.             Bagaimana penerapan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada Credit Union (CU) Abadi ?
3.             Apakah Credit Union (CU) Abadi telah menerapkan pemisahaan tugas dengan baik?

1.3  Perumusan Masalah
Dari identifikasi masalah, dirumuskan masalah penelitian adalah : “Apakah CU. Abadi Ajibata telah Menerapkan Sistem Pengendalian Intern Kas dengan baik? ”.

1.4  Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti dan menganalisis Sistem Pengendalian Intern Kas pada Credit Union (CU) Abadi.
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.        Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menganalisis yang berhubungan dengan sistem pengendalian intern kas.
2.        Menambah wawasan pembaca tentang bagaimana sebenarnya sistem pengendalian intern kas.
3.        Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan sumbangan pemikiran mengenai sistem pengendalian intern kas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar